Guys!! aku mau menceritakan kisah yaitu:
Asal mula Candi Roro Jonggrang
Cerita Rakyat dari Yogyakarta
Zaman dahulu ada sebuah kerajaan di Pengging. Sang raja mempunyai seorang Putra bernama Joko Bandung. Joko Bandungadalah seorang pemuda perkasa, mempunyai berbagai ilmu kesaktian yang tinggi. Bahkan konon kesaktiannya lebih tinggi dari ayahnya karena Joko Bandung suka berguru kepada para Pertapa Sakti.
Di Prambanan terdapat sebuah kerajaan, rajanya bernama Ratu Boko. Sang Raja mempunyai seorang putri cantik namanya Roro Jonggrang. Ratu Boko bertubuh tinggi besar sehingga sebagian besar orang menganggapnya sebagai keturunan raksasa.
Antara Kerajaan Pengging dan Kerajaan Prambanan terjadi peperangan. Pada mulanya Raja Pengging kalah. Tentara Pengging banyak yang mati di medan perang.
Mendengar kekalahan pasukan ayahnya maka Joko Bandung bertekad menyusul pasukan ayahnya. Dalam perjalanan, di tengah hutan Joko Bandung bertemu dan berkelahi dengan seorang raksasa bernama Bandawasa. Menjelang ajal Bandawasa yang juga berilmu tinggi ini ternyata menyusup kedalam roh Joko Bandung dan minta namanya di gabung dengan pemuda itu sehingga Putra Raja Pengging ini bernama Joko Bandung Bandawasa. Joko Bandung maju ke medan perang, selama berhari-hari pertarungan berlangsung dengan seru antara dia dengan Ratu Boko, namun pada akhirnya pemuda itu dapat mengalahkan dan membunuh Prabu Boko.
Ketika Joko Bandung memasuki istana kaputren ia melihat Roro Jonggrang yang cantik jelita, Joko Bandung langsung jatuh cinta dan ingin memperistrinya. Namun Roro Jonggrang berusaha mengelak keinginannya, karena ia tahu bahwa pembunuh ayahnya adalah Joko Bandung.
Namun untuk menolak begitu saja tentu Roro Jongrang tidak berani, ia takut dibunuh oleh Joko Bandung. Maka Roro Jongrang mengajukan syarat, ia mau diperistri oleh Joko Bandung asalkan pemuda itu bersedia membuat seribu candi dan dua buah sumur dalam waktu 1 malam.
Menurut anggapan Roro Jonggrang, pasti JokoBandung tidak mungkin dapat memenuhi permintaan yang amat berat itu. Di luar dugaan Bandawasa yang bersatu dalam tubuh Joko Bandung menyatakan sanggup membantu Joko Bandung.
Joko Bandung Bandawasa yang sakti itu minta bantuan makhluk halus. Mereka bekerja keras setelah matahari terbenam, dan satu persatu candi yang diminta oleh Roro Jongrang mendekati penyelesaian. Melihat kejadian tersebut, Roro Jongrang heran dan juga terkejut karena bangunan candi yang begitu banyak sudah hampir selesai. Pada tengah malam sewaktu para makhluk halus melanjutkan tugas menyelesaikan bangunan candi yang tinggal sebuah. Roro Jonggrang membangunkan gadis-gadis Desa Prambanan agar menumbuk padi sambil memukul-mukul sehingga kedengaran suara yang riuh. Ayam jantan berkokok bersahut-sahutan mendengar suara itu makhluk halus, segera menghentikan pekerjaannya. Disangkanya hari telah pagi dan matahari hampir terbit.
Permintaan Roro Jonggrang tidak dapat terpenuhi karena masih kurang satu bangunan candi. Marahlah Joko Bandung karena ulah dan tipu muslihat dari Roro Jonggrang. Waktu itulah Joko Bandung mendekati gadis yang dicintainya dan berkata "Roro Jonggrang!!! Kau ini hanya mencari alasan, kalau tidak mau katakan saja jangan mencoba mengelabuiku. Kau ini keras seperti batu! ".
Ucapkan Pemuda tapi itu tak bisa ditarik lagi. Seketika itu Roro Jonggrang berubah menjadi Arca batu besar di Candi Prambanan.Demikian juga anak-anak dara di sekitar PrambananPrambanan dikutuk oleh Joko Bandung Bandawasa dengan ucapan "Kalian telah membantu Roro Jongrang berbuat curang maka jangan sampai ada orang yang menjadi istri sebelum gadis-gadis di sini mencapai umur tua".
Candi yang dibuat oleh para makhluk halus meskipun jumlahnya belum mencapai 1000 disebut Candi Sewu yang berdekatan dengan Candi Roro Jonggrang. Maka Candi Prambanan disebut juga Candi Roro Jonggrang. Sedangkan gadis-gadis itu kebanyakan tidak laku kawin sebelum mencapai umur tua atau sebelum mereka pindah ke tempat lain.
Asal mula Candi Roro Jonggrang
Cerita Rakyat dari Yogyakarta
Zaman dahulu ada sebuah kerajaan di Pengging. Sang raja mempunyai seorang Putra bernama Joko Bandung. Joko Bandungadalah seorang pemuda perkasa, mempunyai berbagai ilmu kesaktian yang tinggi. Bahkan konon kesaktiannya lebih tinggi dari ayahnya karena Joko Bandung suka berguru kepada para Pertapa Sakti.
Di Prambanan terdapat sebuah kerajaan, rajanya bernama Ratu Boko. Sang Raja mempunyai seorang putri cantik namanya Roro Jonggrang. Ratu Boko bertubuh tinggi besar sehingga sebagian besar orang menganggapnya sebagai keturunan raksasa.
Antara Kerajaan Pengging dan Kerajaan Prambanan terjadi peperangan. Pada mulanya Raja Pengging kalah. Tentara Pengging banyak yang mati di medan perang.
Mendengar kekalahan pasukan ayahnya maka Joko Bandung bertekad menyusul pasukan ayahnya. Dalam perjalanan, di tengah hutan Joko Bandung bertemu dan berkelahi dengan seorang raksasa bernama Bandawasa. Menjelang ajal Bandawasa yang juga berilmu tinggi ini ternyata menyusup kedalam roh Joko Bandung dan minta namanya di gabung dengan pemuda itu sehingga Putra Raja Pengging ini bernama Joko Bandung Bandawasa. Joko Bandung maju ke medan perang, selama berhari-hari pertarungan berlangsung dengan seru antara dia dengan Ratu Boko, namun pada akhirnya pemuda itu dapat mengalahkan dan membunuh Prabu Boko.
Ketika Joko Bandung memasuki istana kaputren ia melihat Roro Jonggrang yang cantik jelita, Joko Bandung langsung jatuh cinta dan ingin memperistrinya. Namun Roro Jonggrang berusaha mengelak keinginannya, karena ia tahu bahwa pembunuh ayahnya adalah Joko Bandung.
Namun untuk menolak begitu saja tentu Roro Jongrang tidak berani, ia takut dibunuh oleh Joko Bandung. Maka Roro Jongrang mengajukan syarat, ia mau diperistri oleh Joko Bandung asalkan pemuda itu bersedia membuat seribu candi dan dua buah sumur dalam waktu 1 malam.
Menurut anggapan Roro Jonggrang, pasti JokoBandung tidak mungkin dapat memenuhi permintaan yang amat berat itu. Di luar dugaan Bandawasa yang bersatu dalam tubuh Joko Bandung menyatakan sanggup membantu Joko Bandung.
Joko Bandung Bandawasa yang sakti itu minta bantuan makhluk halus. Mereka bekerja keras setelah matahari terbenam, dan satu persatu candi yang diminta oleh Roro Jongrang mendekati penyelesaian. Melihat kejadian tersebut, Roro Jongrang heran dan juga terkejut karena bangunan candi yang begitu banyak sudah hampir selesai. Pada tengah malam sewaktu para makhluk halus melanjutkan tugas menyelesaikan bangunan candi yang tinggal sebuah. Roro Jonggrang membangunkan gadis-gadis Desa Prambanan agar menumbuk padi sambil memukul-mukul sehingga kedengaran suara yang riuh. Ayam jantan berkokok bersahut-sahutan mendengar suara itu makhluk halus, segera menghentikan pekerjaannya. Disangkanya hari telah pagi dan matahari hampir terbit.
Permintaan Roro Jonggrang tidak dapat terpenuhi karena masih kurang satu bangunan candi. Marahlah Joko Bandung karena ulah dan tipu muslihat dari Roro Jonggrang. Waktu itulah Joko Bandung mendekati gadis yang dicintainya dan berkata "Roro Jonggrang!!! Kau ini hanya mencari alasan, kalau tidak mau katakan saja jangan mencoba mengelabuiku. Kau ini keras seperti batu! ".
Ucapkan Pemuda tapi itu tak bisa ditarik lagi. Seketika itu Roro Jonggrang berubah menjadi Arca batu besar di Candi Prambanan.Demikian juga anak-anak dara di sekitar PrambananPrambanan dikutuk oleh Joko Bandung Bandawasa dengan ucapan "Kalian telah membantu Roro Jongrang berbuat curang maka jangan sampai ada orang yang menjadi istri sebelum gadis-gadis di sini mencapai umur tua".
Komentar
Posting Komentar